Jumat, 19 November 2010

Menggendong Bayi Pakai Kain Panjang???


berikut ini cuplikan dari situs tetangga : http://sleepywrapindonesia.com/
Apa itu Sleepy Wrap?
Sleepy Wrap adalah salah satu brand Baby Wrap/Baby Sling/Baby Carrier/Gendongan Bayi paling terkemuka di United States.  Sleepy Wrap terbuat dari bahan yang sangat lembut dan elastis sehingga nyaman dan aman bagi bayi Anda.


Apa saja keuntungan menggunakan Sleepy Wrap dibandingkan gendongan bayi lainnya?
1.    Sleepy Wrap menyangga kepala dan leher bayi Anda dengan sempurna, terutama saat si kecil tertidur lelap.
2.    Dapat digunakan mulai dari bayi baru lahir (bahkan premature) hingga balita.
3.    Sangat aman.  Sleepy Wrap diikatkan pada tubuh Anda dengan cara yang unik untuk menjamin keamanan yang maksimal bagi bayi Anda.  Bayi Anda tidak akan jatuh/merosot dari gendongan.
4.    Sangat nyaman.  Sleepy Wrap terbuat dari bahan yang sangat lembut, dan cara mengikatnya di tubuh memastikan bayi Anda berada sangat dekat dalam dekapan Anda.  Bayi akan merasa sangat aman dan nyaman sehingga tidak rewel.  Sebagian besar bayi langsung tertidur lelap tidak lama setelah digendong menggunakan Sleepy Wrap (baca pengalaman saya atau testimonial para pengguna Sleepy Wrap)
5.    Tidak menyebabkan sakit bahu.  Cara mengikat Sleepy Wrap membagi berat tubuh bayi secara merata ke tubuh Anda, sehingga Anda tidak akan merasa berat ataupun pegal.  Saya sendiri bisa berjalan-jalan di mall selama berjam-jam sambil menggendong anak saya.  Sama sekali tidak pegal, bahkan saya tidak merasa berat!Dan praktis!  Tidak perlu bawa stroller yang besar dan merepotkan!
6.    Memberi lebih banyak kebebasan pada Anda.  Bayi Anda begitu aman dalam balutan Sleepy Wrap sehingga Anda tidak perlu memeganginya lagi.  Dua tangan Anda bebas mengerjakan apapun – pekerjaan rumah, atau bahkan shopping!
7.    Dengan Sleepy Wrap Anda juga bisa menyusui dengan bebas di depan umum, karena kain Sleepy Wrap yang lebar menyembunyikan Anda dengan sempurna!
8.    Tidak hanya cocok buat ibu-ibu, bahkan Papa pun bisa ikut menggendong.
Bagaimana cara mengenakan Sleepy Wrap?
 Pada awalnya memang sepertinya rumit, tapi setelah Anda terbiasahal ini sebenarnyasangat mudah. Bahkan hanya butuh waktu beberapa detik saja.
Kenapa harga Sleepy Wrap cukup mahal?
Siapa bilang?  Banyak gendongan bayi diluar sana yang harganya sama atau bahkan lebih mahal daripada Sleepy Wrap, namun pemakaiannya tidak senyaman/seefisien Sleepy Wrap.  Bukan cuma itu, Sleepy Wrap juga dapat digunakan dalam rentang waktu yang lebih lama, karena Sleepy Wrap dapat digunakan oleh bayi sejak lahir hingga balita.  Sleepy Wrap juga terbuat dari bahan yang berkualitas sehingga dapat menahan bobot tubuh bayi Anda dengan sempurna.  Investasi yang sangat berharga bukan?

catatanku:
moms, bikin sendiri aja, dari kain panjang yg biasa buat gendongan. 2 dijadikan 1. insyaallah lebih murah ;)

Jumat, 12 November 2010

Lika-liku Promosi Susu Formula

Jakarta, Berbagai iklan untuk mempromosikan susu formula cukup menarik perhatian. Upaya promosi semacam ini ternyata sudah dimulai sejak 1867 dan mulai dianggap sebagai ancaman kesehatan yang serius pada 2009.

"Sejarah iklan susu formula dimulai pada tahun 1867 ketika Henri Nestle dari Jerman mempersiapkan iklan untuk susu formula," ujar Prof MQK Talukder, FRCP, PhD, delegasi dari Bangladesh dalam acara Oneasia Breastfeeding Partners Forum 7 Indonesia di Hotel Gran Flora Kemang, Selasa (9/11/2010).

Langkah itu kemudian diikuti oleh Rotch, produsen susu formula asal Amerika Serikat yang mulai mendistribusikan produknya sebagai makanan bayi pada tahun 1904. Lalu pada tahun 1929, giliran Mead Johnson memperkenalkan Souble sebagai susu bayi dengan formula 'hypoallergenic' atau rendah alergen.

Prof Talukder menuturkan kontaminasi dalam susu formula mulai banyak dilaporkan antara tahun 1980 hingga 2009. Berbagai kontaminan yang pernah ditemukan antara lain pecahan logam dan berbagai bahan kimia seperti alumuniun, mangan, merkuri dan melamin.

"Dalam British Medical Journal (BMJ) yang terbit tahun 2009 disebutkan, susu formula telah menjadi bencana dan bisa memicu kematian pada bayi selama beberapa dekade," ungkap Prof Talukder.

"Hingga akhirnya pada tahun 2004 WHO dan FAO menyebut bahwa susu formula adalah produk yang tidak steril karena mengandung kontaminasi dan belum ada teknologi yang bisa menghasilkan produk steril," tambahnya.

Promosi susu formula sudah berlangsung lama dan semakin gencar dilakukan. Untuk menyelamatkan bayi agar tetap memiliki kesempatan untuk mendapat ASI eksklusif, promosi tersebut harus dihadang dengan komitmen kuat melalui kampanye dan keterlibatan pemerintah.

Oneasia Breastfeeding Partners Forum 7 Indonesia berlangsung di Jakarta antara 9-11 November 2010. Sedikitnya 100 delegasi dari 18 negara turut ambil bagian dalam forum tersebut.



http://www.detikhealth.com/read/2010/11/09/174015/1490514/764/lika-liku-promosi-susu-formula